Thursday, May 31, 2012

Lirik Lagu HIMNE PRAMUKA

Lirik Lagu HIMNE PRAMUKA


kami pramuka indonesia
manusia pancasila  
satyaku kudharmakan
dharmaku  kubaktikan
agar jaya indonesia
indonesia tanah airku
jadi pandu mu

Sejarah Kepanduan Indonesia

KEPANDUAN DI INDONESIA
Kepanduan pada Masa Hindia Belanda 
Kenyataan sejarah menunjukkan bahwa pemuda Indonesia mempunyai saham besar dalam pergerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia serta ada dan berkembangnya pendidikan kepanduan di Indonesia. Dalam perkembangan pendidikan kepanduan itu tampak adanya dorongan dan semangat untuk bersatu, namun terdapat gejala adanya berorganisasi yang Bhinneka.

Organisasi kepanduan di Indonesia dimulai oleh adanya cabang "Nederlandse Padvinders Organisatie" (NPO) pada tahun 1912, yang pada saat pecahnya Perang Dunia I memiliki kwartir besar sendiri serta kemudian berganti nama menjadi "Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging" (NIPV) pada tahun 1916.

Organisasi kepanduan yang diprakarsai oleh bangsa Indonesia adalah "Javaanse Padvinders Organisatie" (JPO); berdiri atas prakarsa S.P. Mangkunegara VII pada tahun 1916. Kenyataan bahwa kepanduan itu senapas dengan pergerakan nasional, seperti tersebut di atas dapat diperhatikan pada adanya "Padvinder Muhammadiyah" yang didirikan pada tahun 1918 oleh K.H Ahmad Dahlan yang pada 1920 berganti nama menjadi "Hizbul Wathan" (HW)"Nationale Padvinderij" yang didirikan oleh Budi Utomo; "Syarikat Islam" mendirikan "Syarikat Islam Afdeling Padvinderij" yang kemudian diganti menjadi "Syarikat Islam Afdeling Pandu" dan lebih dikenal dengan SIAP, Nationale Islamietishe Padvinderij(NATIPIJ) didirikan oleh Jong Islamieten Bond (JIB) dan Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie (INPO) didirikan oleh Pemuda Indonesia.

Federasi dari Pandu Kebangsaan, INPO, SIAP, NATIPIJ dan PPS pada tanggal 23 Mei 1928 membentuk PAPI yaitu "Persaudaraan Antara Pandu Indonesia". Federasi ini tidak dapat bertahan lama, karena niat adanya fusi, akibatnya pada 1930 berdirilah Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) yang dirintis oleh tokoh dari Jong Java Padvinders/Pandu Kebangsaan (JJP/PK), INPO dan PPS (JJP-Jong Java Padvinderij); PK-Pandu Kebangsaan). PAPI kemudian berkembang menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) pada bulan April 1938.

Antara tahun 1928-1935 bermuncullah gerakan kepanduan Indonesia baik yang bernafas utama kebangsaan maupun bernafas agama. 

Kepanduan yang bernafas kebangsaan
 dapat dicatat Pandu Indonesia (PI), Padvinders Organisatie Pasundan (POP), Pandu Kesultanan (PK), Sinar Pandu Kita (SPK) dan Kepanduan Rakyat Indonesia (KRI).

Sedangkan kepanduan yang bernafas agama yaitu Pandu Ansor, Al Wathoni, Hizbul Wathan, (HW), Kepanduan Islam Indonesia (KII), Islamitische Padvinders Organisatie (IPO), Tri Darma (Kristen), Kepanduan Azas Katholik Indonesia (KAKI), Kepanduan Masehi Indonesia (KMI).

Sebagai upaya untuk menggalang kesatuan dan persatuan, Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia BPPKI merencanakan "All Indonesian Jamboree". Rencana ini mengalami beberapa perubahan baik dalam waktu pelaksanaan maupun nama kegiatan, yang kemudian disepakati diganti dengan "Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem" disingkat PERKINO dan dilaksanakan pada tanggal 19-23 Juli 1941 di Yogyakarta.

Kepanduan pada Masa Bala Tentara Dai Nippon

"Dai Nippon" ! Itulah nama yang dipakai untuk menyebut Jepang pada waktu itu. Pada masa Perang Dunia II, bala tentara Jepang mengadakan penyerangan dan Belanda meninggalkan Indonesia. Partai dan organisasi rakyat Indonesia, termasuk gerakan kepanduan, dilarang berdiri. Namun upaya menyelenggarakan PERKINO II tetap dilakukan. Bukan hanya itu, semangat kepanduan tetap menyala di dada para anggotanya.

Kepanduan pada Masa Republik Indonesia

Sebulan sesudah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, beberapa tokoh kepanduan berkumpul di Yogyakarta dan bersepakat untuk membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia sebagai suatu panitia kerja, menunjukkan pembentukan satu wadah organisasi kepanduan untuk seluruh bangsa Indonesia dan segera mengadakan Konggres Kesatuan Kepanduan Indonesia.

Kongres yang dimaksud, dilaksanakan pada tanggal 27-29 Desember 1945 di Surakarta dengan hasil terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia. Perkumpulan ini didukung oleh segenap pimpinan dan tokoh serta dikuatkan dengan "Janji Ikatan Sakti", lalu pemerintah RI mengakui sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditetapkan dengan keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan No.93/Bag. A, tertanggal 1 Februari 1947.

Tahun-tahun sulit dihadapi oleh Pandu Rakyat Indonesia karena serbuan Belanda. Bahkan pada peringatan kemerdekaan 17 Agustus 1948 waktu diadakan api unggun di halaman gedung Pegangsaan Timur 56, Jakarta, senjata Belanda mengancam dan memaksa Soeprapto menghadap Tuhan, gugur sebagai Pandu, sebagai patriot yang membuktikan cintanya pada negara, tanah air dan bangsanya. Di daerah yang diduduki Belanda, Pandu Rakyat dilarang berdiri,. Keadaan ini mendorong berdirinya perkumpulan lain seperti Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu Puteri Indonesia (PPI), Kepanduan Indonesia Muda (KIM).

Masa perjuangan bersenjata untuk mempertahankan negeri tercinta merupakan pengabdian juga bagi para anggota pergerakan kepanduan di Indonesia, kemudian berakhirlah periode perjuangan bersenjata untuk menegakkan dan mempertahakan kemerdekaan itu, pada waktu inilah Pandu Rakyat Indonesia mengadakan Kongres II di Yogyakarta pada tanggal 20-22 Januari 1950.

Kongres ini antara lain memutuskan untuk menerima konsepsi baru, yaitu memberi kesempatan kepada golongan khusus untuk menghidupakan kembali bekas organisasinya masing-masing dan terbukalah suatu kesempatan bahwa Pandu Rakyat Indonesia bukan lagi satu-satunya organisasi kepanduan di Indonesia dengan keputusan Menteri PP dan K nomor 2344/Kab. tertanggal 6 September 1951 dicabutlah pengakuan pemerintah bahwa Pandu Rakyat Indonesia merupakan satu-satunya wadah kepanduan di Indonesia, jadi keputusan nomor 93/Bag. A tertanggal 1 Februari 1947 itu berakhir sudah.

Mungkin agak aneh juga kalau direnungi, sebab sepuluh hari sesudah keputusan Menteri No. 2334/Kab. itu keluar, maka wakil-wakil organisasi kepanduan mengadakan konfersensi di Jakarta. Pada saat inilah tepatnya tanggal 16 September 1951 diputuskan berdirinya Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO) sebagai suatu federasi.

Pada 1953 Ipindo berhasil menjadi anggota kepanduan sedunia. Ipindo merupakan federasi bagi organisasi kepanduan putera, sedangkan bagi organisasi puteri terdapat dua federasi yaitu PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia) dan POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Puteri Indonesia). Kedua federasi ini pernah bersama-sama menyambut singgahnya Lady Baden-Powell ke Indonesia, dalam perjalanan ke Australia.

Dalam peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-10 Ipindo menyelenggarakan Jambore Nasional, bertempat di Ragunan, Pasar Minggu pada tanggal 10-20 Agustus 1955, Jakarta. Ipindo sebagai wadah pelaksana kegiatan kepanduan merasa perlu menyelenggarakan seminar agar dapat gambaran upaya untuk menjamin kemurnian dan kelestarian hidup kepanduan. Seminar ini diadakan di Tugu, Bogor pada bulan Januari 1957. Seminar Tugu ini menghasilkan suatu rumusan yang diharapkan dapat dijadikan acuan bagi setiap gerakan kepanduan di Indonesia. Dengan demikian diharapkan kepanduan yang ada dapat dipersatukan. Setahun kemudian pada bulan Novem-ber 1958, Pemerintah RI, dalam hal ini Departemen PP dan K mengadakan seminar di Ciloto, Bogor, Jawa Barat, dengan topik "Penasionalan Kepanduan".

Kalau Jambore untuk putera dilaksanakan di Ragunan Pasar Minggu Jakarta, maka PKPI menyelenggarakan perkemahan besar untuk puteri yang disebut Desa Semanggi bertempat di Ciputat. Desa Semanggi itu terlaksana pada tahun 1959. Pada tahun ini juga Ipindo mengirimkan kontingennya ke Jambore Dunia di MT. Makiling Filipina. Nah, masa-masa kemudian adalah masa menjelang lahirnya Gerakan Pramuka.
(Sumber :gkhwklaten.org)

Detik-detik Kelahiran Pramuka


Kamis, 9 Maret 1961, pukul 22.00 Wib.
Ir. Soekarno, Presiden RI Mandataris MPRS menyampaikan pidato dihadapan para tokoh dan pemimpin Pandu yang mewakili organisasi kepanduan yang ada di Indonesia.

Pidato tersebut mengandung pokok-pokok :
1. Kepanduan yang ada harus diperbarui dan disesuaikan dengan pertumbuhan bangsa dan harapan masyarakat Indonesia.
2. Untuk menyesuaikan itu metode dan aktivitas pendidikan harus diganti juga
3. Seluruh organisasi kepanduan yang ada, dilebur menjadi satu organisasi yang disebut Pramuka.
4. Untuk melaksanakan perintah tersebut, dibentuk suatu panitia terdiri dari :
a. Sri Sultan Hamengkubuwono IX
b. Menteri P dan K, Dr.Prijono
c. Menteri Pertanian, Dr.A.Ajis Saleh
d. Menteri Transkopemada, Achmadi

Pada tanggal 5 April 1961, keluarlah Keputusan Presiden RI No. 121 tentang Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Anggota panitia adalah yang disebut pada pidato tanggal 9 Maret 1961 dengan ditambah Menteri Kesejahteraan Sosial, Muljadi Djojomartono.

Kerja keras panitia tersebut memperoleh produk menggembirakan dalam wujud :
*) Keputusan Presiden Rebuplik Indonesia No. 238 Tahun 1961, dengan lampiran Anggaran Dasar Gerakan Pramuka
*) Susunan pengurus di tingkat Nasional, yang disebut Majelis Pembimbing Nasional (MAPINAS) ; di dalamnya terdapat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (KWARNAS) serta Kwartir Nasional Harian (KWARNARI)
*) Panitia juga dapat mempersiapkan pawai besar keliling Jakarta.

Pada tanggal 14 Agustus 1961, anggota Mapinas dilantik oleh Presiden RI. Kemudian dilanjutkan dengan menganugerahkan Panji Gerakan Pendidikan Kepanduan Nasional Indonesia kepada Gerakan Pramuka. Apel besar yang diikuti dengan pawai keliling Jakarta merupakan langkah perkenalan kepada masyarakat Indonesia, khususnya mereka yang tinggal di Jakarta.

Ketua Kwartir Nasional yang pertama, Sri Sultan Hamengkubuwono IX menerima Anugerah Panji tersebut dari Presiden RI, lalu diserahkannya kepada anggota Gerakan Pramuka, dan mulailah pawai besar dilaksanakan. Itulah Hari Pramuka, yang kemudian diperingati setiap tahun oleh Gerakan Pramuka.
(sumber: buku rekaman 25 th GP / koes & pramukadelta)

Pramuka Penggalang

Penggalang adalah sebuah tingkatan dalam pramuka setelah siaga. Biasanya anggota pramuka tingkat penggalang berusia dari 11-15 tahun. 
Tingkatan dalam Penggalang 
Berdasarkan pencapaian Syarat-syarat Kecakapan Umum Pramuka Penggalang dapat digolongkan dalam beberapa tingkatan, yaitu: 
1. Penggalang Ramu 
2. Penggalang Rakit 
3. Penggalang Terap 
4. Penggalang Garuda 
Tingkatan Penggalang juga memiliki Syarat-syarat Kecakapan Umum (SKU) dan Syarat-syarat Kecakapan Khusus (SKK) yang harus dipenuhi untuk mendapatkan kenaikan tingkat atau Tanda Kecakapan Umum (TKU) dan pendapatkan Tanda Kecapakan Khusus (TKK) 
Sistem Berkelompok 
Setiap anggota Pramuka Penggalang dikelompokkan dalam satuan-satuan kecil yang disebut regu. Setiap regu terdiri atas 6 - 10 orang Penggalang. Regu dipimpin oleh seorang Pimpinan Regu (PINRU) yang bertanggung jawab penuh atas regunya tersebut. Regu dalam penggalang mempunyai nama-nama untuk mengidentifikasi regu tersebut. Nama Regu Putra diambil dari nama binatang, misalnya harimau, kobra, elang, kalajengking, dan sebagainya. Sedangkan nama regu putri diambil dari nama tumbuhan, semisal anggrek, anyelir, mawar, melati. 
Setiap empat regu dihimpun dalam sebuah Pasukan yang dipimpin oleh seorang Pemimpin Regu Utama (Pratama). Pratama adalah salah satu Pimpinan Regu dalam Pasukan tersebut. 
Satuan Terpisah 
Pelaksanaan kegiatan kepramukaan dilaksanakan dengan Sistem Terpisah untuk satuan putra dan satuan putri. Dimana Pramuka Penggalang putra dikelompokkan dengan Pramuka Penggalang Putra lainnya dan dipisahkan dari satuan Pramuka Penggalang putri. Satuan ini dibina oleh Pembina dan Pembantu Pembina putra juga. Demikian sebaliknya untuk satuan Penggalang Putri. 
Kode Kehormatan 
Kode kehormatan untuk Pramuka penggalang terdiri atas Janji (Satya) Penggalang yaitu Trisatya. Janji Pramuka Penggalang (Trisatya) berbeda dengan Siaga dan Penegak/Pandega. Dan Kode Moral (Dharma) Penggalang yang disebut Dasa Dharma. Dasa Dharma untuk Penggalang berbeda dengan Siaga dan Penegak/Pandega. 


Berikut isi Trisatya Penggalang: 
TRISATYA 
Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh sungguh: 
1. Menjalankan kewajibanku kepada Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Mengamalkan Pancasila 
2. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat 
3. Menepati Dasa Dharma 
Berikut isi Dasa Dharma Penggalang: 
DASA DHARMA 
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 
2. Cinta alam dan kasih sayang kepada manusia 
3. Patriot yang sopan dan ksatria 
4. Patuh dan suka bermusyawarah 
5. Rela menolong dan tabah 
6. Rajin, trampil dan gembira 
7. Hemat cermat dan bersahaja 
8. Disiplin, berani dan setia 
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya 
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan 


Kegiatan Pramuka Penggalang 
Kegiatan dalam tingkatan penggalang antara lain: 
• Jambore 
• Lomba Tingkat, adalah pertemuan regu-regu Pramuka Penggalang dalam bentuk lomba kegiatan kepramukaan. Lomba tingkat dilaksanakan secara berjenjang dimulai dari tingkat gugusdepan (LT-I), ranting (LT-II), cabang (LT-III), daerah (LT-IV), nasional (LT-V). 
• Gladian Pimpinan Regu (Dianpinru), adalah pertemuan Pramuka Penggalang bagi Pemimpin Regu Utama (Pratama), Pemimpin Regu (Pinru) dan Wakil Pemimpin Regu (Wapinru) Penggalang, yang bertujuan memberikan pengetahuan dan pengalaman di bidang manajerial dan kepemimpinan. Dianpinru diselenggarakan oleh gugusdepan, kwartir ranting atau kwartir cabang. Kwartir Daerah dan Kwartir Nasional dapat menyelenggarakan Dianpinru apabila dipandang perlu. 
• Penjelajahan (Wide Game), adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk mencari jejak (orienteenering) dengan menggunakan tanda-tanda jejak, membuat peta, mencatat berbagai situasi dan dibagi dalam pos-pos. Setiap pos berisi kegiatan keterampilan kepramukaan seperti morse/semaphore, sandi, tali temali dan sejenisnya. 
Dalam membuat peta, pramuka penggalang memiliki teknik tersendiri seperti peta pita dan peta lapangan. Peta pita dibuat oleh dua atau tiga orang yang biasanya mencatat posisi atau titik dari kompas bidik, kemudian orang yang lain akan mencatat kondisi sekitar dalam sebuah meja jalan. Meja lanan sendiri berbentuk papan seukuran kertas folio yang kemudian ditempel kertas yang digulung panjang. 
• Latihan Bersama, adalah pertemuan Pramuka Penggalang dari dua atau lebih gugusdepan yang berada dalam datu kwartir ranting atau kwartir cabang mapun kwartir daerah dengan tujuan untuk saling tukar menukar pengalaman. Latihan gabungan ini dapat dilaksanakan dalam bentuk lomba, seperti baris-berbaris, PPPK, senam pramuka dan sejenisnya. 
• Perkemahan, adalah pertemuan Pramuka Penggalang yang dilaksanakan secara reguler, untuk mengevaluasi hasil latihan di gugusdepan. Perkemahan diselenggarakan dalam bentuk Persami (Perkemahan Sabtu Minggu), Perjusami (Perkemahan Jumat Sabtu Minggu), perkemahan liburan dan sejenisnya. 
• Gelar (Demonstrasi) Kegiatan Penggalang, adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk keterampilan di hadapan masyarakat umum, seperti baris-berbaris, PPPK, gerak dan lagu, membuat konstruksi sederhana dari tongkat/bambu dan tali (pioneering), dan sejenisnya. 
• Pameran, adalah kegiatan yang memamerkan hasil karya Pramuka Penggalang kepada masyarakat. 
• Darmawisata, adalah kegiatan wisata ke tempat tertentu, seperti museum, industri, tempat bersejarah, dan sejenisnya. 
• Pentas Seni Budaya, adalah kegiatan yang menampilkan kreasi seni budaya para Pramuka Penggalang. 
• Karnaval, adalah kegiatan pawai yang menampilkan hasil kreatifitas Pramuka Penggalang. 


(sumber : id.wikipedia.org) 

Wednesday, May 30, 2012

Bendera Pramuka


 Bendera Gerakan Pramuka berbentuk segi empat panjang dan beukuran tiga banding dua, berwarna dasar putih, ditengah-tengahnya terdapat lambang Gerakan Pramuka berwarna merah. 
Di bagian atas dan bawah bendera terdapat jalur merah dengan ukuran lebar 1/10 dari lebar bendera. Letaknya 1/10 dari lebar bendera, dari sisi atas dan sisi bawah. 


Pada bagian pinggiran tempat tali bendera terdapat jalur merah sepanjang lebar bendera dengan ukuran lebarnya 1/8 dari panjang bendera, dengan tulisan a. untuk nama Kwartir, b. untuk nama gugus depan dan nomor gugus depan. 


Ukuran untuk tingkat : 
Nasional : 200 x 300 cm 
Daerah : 150 x 225 cm 
Cabang : 90 x 135 cm 
Ranting : 60 x 90 cm 
Gugus Depan : 60 x 90 cm 


(sumber : www.pramukanet.org) 

Pramuka Garuda


 Pramuka Garuda ialah tingkatan tertinggi dalam setiap golongan Pramuka (Siaga, Penggalang, Penegak, Pandega). Seorang peserta didik yang telah mencapai tingkatan terakhir dalam golongannya, dan telah memenuhi persyaratan SKK Garuda, berhak mengajukan permohonan kepada Kwartir melalui pembina gudepnya untuk dapat mengikuti uji kelayakan untuk dapat naik ke tingkatan Garuda. Setelah mengajukan permohonan, Kwartir akan mengevaluasi peserta didik itu tentang kelayakan, baik dalam segi mental, ataupun sisi kelayakan persyaratan. Setelah dinilai cakap dan memenuhi persyaratan, calon Pramuka Garuda akan wawancarai oleh tim penguji yang terdiri dari tokoh kwartir, gugus depan, guru, orang tua, dan tokoh masyarakat. 


Setelah lulus tes wawancara dan tes kecakapan, seorang peserta didik akan dilantik menjadi Pramuka Garuda. Pelantikan biasanya diselenggarakan bertepatan dengan hari yang bermakna khusus, baik bagi peserta didik tersebut ataupun bagi Gerakan Pramuka, semisal: hari ulang tahun atau Hari Pramuka. Pelantikan umumnya dihadiri oleh Tim Penguji, orang tua dan tokoh Pramuka. 


Syarat-syarat Pramuka Garuda untuk Pramuka Siaga 
Seorang Pramuka Siaga ditetapkan sebagai Pramuka Garuda jika telah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: 
• Menjadi contoh yang baik dalam Perindukan Siaga, di rumah, di sekolah atau di lingkungan pergaulannya, sesuai dengan isi Dwisatya dan Dwidarma. 
• Telah menyelesaikan SKU tingkat Siaga Tata. 
• Telah memiliki Tanda Kecakapan Khusus untuk Pramuka Siaga, sedikit-dikitnya enam macam dari tiga bidang Tanda Kecakapan Khusus. 
• Dapat menunjukkan hasta karya buatannya sendiri sedikit-dikitnya sembilan macam dengan menggunakan sedikit-dikitnya tiga macam bahan. 
• Pernah mengikuti Pesta Siaga, sedikitnya dua kali. 
• Dapat membuktikan dirinya sebagai penabung yang rajin dan teratur. 
• Dapat mempertunjukkan kecakapannya di depan umum dalam salah satu bidang seni budaya. 


Syarat-syarat Pramuka Garuda untuk Pramuka Penggalang 
Seorang Pramuka Penggalang ditetapkan sebagai Pramuka Garuda jika telah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: 
• Menjadi contoh yang baik dalam Pasukan Penggalang, di rumah, di sekolah atau di lingkungan pergaulannya, sesuai dengan isi Trisatya dan Dasadarma. 
• Telah menyelesaikan SKU tingkat Penggalang Terap. 
• Telah memiliki Tanda Kecakapan Khusus untuk Pramuka Penggalang, sedikit-dikitnya sepuluh macam dari tiga bidang Tanda Kecakapan Khusus, sedikitnya satu macam TKK tingkat Utama dan dua macam TKK tingkat Madya, yaitu : 
o Lima buah TKK wajib yang dipilih di antara: 
- TKK Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan. 
- TKK Pengatur Rumah 
- TKK Juru Masak. 
- TKK Berkemah. 
- TKK Penabung. 
- TKK Penjahit. 
- TKK Juru Kebun 
- TKK Pengaman Kampung 
- TKK Pengamat 
- TKK Bidang Olah Raga, misalnya gerak jalan, berenang, dan lain-lain. 
o Lima buah TKK pilihan, yang dapat dipilih di antara TKK yang telah ditetapkan dengan Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. 
• Dapat menunjukkan hasta karya buatannya sendiri sedikit-dikitnya sepuluh macam dengan menggunakan sedikit-dikitnya lima macam bahan. 
• Pernah mengikuti Jambore, Perkemahan, Bakti dan Lomba Tingkat. 
• Dapat membuktikan dirinya sebagai penabung yang rajin dan teratur. 
• Dapat mempertunjukkan kecakapannya di depan umum dalam salah satu bidang seni budaya. 
• Dapat menjalankan salah satu cabang olah raga, misalnya atletik, renang, senam, bela diri, gerak jalan atau cabang olah raga lainnya. 
• Telah mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat. 
Syarat-syarat Pramuka Garuda untuk Pramuka Penegak 
Seorang Pramuka Penegak ditetapkan sebagai Pramuka Garuda jika telah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: 
• Menjadi contoh yang baik dalam gugusdepan, di rumah, di sekolah, di tempat kerja atau di dalam masyarakat, sesuai dengan isi Trisatya dan Dasadarma. 
• Memahami Undang-undang Dasar 1945. 
• Telah menyelesaikan SKU tingkat Penegak Laksana. 
• Telah memiliki Tanda Kecakapan Khusus untuk Pramuka Penegak, sedikit-dikitnya sepuluh macam dari tiga bidang Tanda Kecakapan Khusus, sedikitnya satu macam TKK tingkat Utama dan tiga macam TKK tingkat Madya, yaitu : 
o Lima buah TKK wajib yang dipilih di antara : 
- TKK Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan. 
- TKK Pengatur Rumah 
- TKK Juru Masak. 
- TKK Berkemah. 
- TKK Penabung. 
- TKK Penjahit. 
- TKK Juru Kebun 
- TKK Pengaman Kampung 
- TKK Pengamat 
- TKK Bidang Olah Raga, misalnya gerak jalan, berenang, dan lain-lain. 
o Lima buah TKK pilihan, yang dapat dipilih di antara TKK yang telah ditetapkan dengan Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. 
• Sedikit-dikitnya sudah tiga kali mengikuti pertemuan-pertemuan Pramuka untuk golongan Penegak, di tingkat ranting, cabang, daerah, nasional atau internasional. 
• Tergabung dalam Satuan Karya Pramuka, dan dapat menyelenggarakan suatu proyek produktif yang bersifat perorangan atau bersifat bersama, sesuai dengan Satuan Karya yang diikutinya. 
• Dapat membuktikan dirinya sebagai penabung Tabanas yang rajin dan teratur. 
• Dapat mempertunjukkan kecakapannya di depan umum dalam salah satu bidang seni budaya, atau membantu menyelenggarakan pertunjukan kesenian. 
• Dapat menjalankan dan memimpin salah satu cabang olah raga, yang dipilih dari cabang olahraga atletik, renang, senam, bela diri, gerak jalan atau cabang olah raga lainnya. 
• Pernah ikut serta dalam kegiatan memikirkan, merencanakan, melaksanakan dan menilai kegiatan pembangunan masyarakat di lingkungannya. 


Syarat-syarat Pramuka Garuda untuk Pramuka Pandega 
Seorang Pramuka Pandega ditetapkan sebagai Pramuka Garuda jika telah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : 
• Menjadi contoh yang baik di rumah, di sekolah/perguruannya, di tempat kerja atau di dalam masyarakat, sesuai dengan isi Trisatya dan Dasadarma. 
• Memahami Undang-undang Dasar 1945 dan GBHN. 
• Telah menyelesaikan SKU tingkat Pandega. 
• Sedikit-dikitnya telah tiga kali mengikuti acara yang dipilihnya di antaranya : 
o Pertemuan Pramuka untuk golongan Penegak dan Pandega di tingkat ranting, cabang, daerah, nasional atau internasional. 
o Perkemahan Wirakarya atau Perkemahan Antar Satuan Karya (Peran Saka) Dirgantara, Bahari, Bayangkara, Tarunabumi, Wanabakti, Kencana, dan saka lainnya di ranting, cabang, atau daerah. 
o Integrasi masyarakat atau peninjauan proyek-proyek kegiatan, atau kunjungan timbal balik diantara Pramuka Pandega antar gugusdepan, ranting, cabang, daerah atau nasional baik secara perorangan maupun secara bersama dalam ikatan satuan, dan membuat laporannya. 
• Sedikit-dikitnya sudah tiga kali ikut membuat perencanaan, persiapan, pelaksanaan, pengawasan, penilaian dan penyelesaian salah satu atau gabungan dari kegiatan-kegiatan di bawah ini: 
o Pesta Siaga. 
o Perkemahan Penggalang. 
o Raimuna, Perkemahan Wirakarya, Muspanitera, atau Pertemuan Pramuka Penegak dan Pandega lainnya. 
• Sedikit-dikitnya telah tiga kali ikut membantu salah satu kegiatan masyarakat, peringatan, peralatan, proyek pembangunan dan lain-lain. 


Medali Garuda 
Bentuk penghargaan bagi Pramuka Garuda berbentuk medali, memiliki pita dengan warna pinggiran putih dan warna garis tebal di tengah merah, di ujung pita terdapat medali yang terbuat dari metal berbentuk segi lima bergambarkan Burung Garuda yang memiliki tunas kelapa di dadanya, dan memegang pita bertuliskan: "SETIA, SIAP, SEDIA" yang menggambarkan sikap yang dimiliki setiap Pramuka Garuda. 


Cara mengenakan medali 
Medali dikalungkan dengan pita berada di bawah kacu/pita leher dengan ujung medali berada di luar, di depan kacu/pita leher dan bila dikalungkan berada tepat di ujung tulang dada. Hanya dikenakan pada upacara resmi. 
Warna dasar bagi medali tadi beragam, sesuai dengan warna dasar golongan. Bagi Siaga Garuda berwarna hijau, bagi Penggalang Garuda berwarna merah, bagi Penegak Garuda berwarna kuning, bagi Pandega Garuda berwarna cokelat. 


(sumber : www.pramukanet.org) 

Pramuka Penegak


Penegak adalah anggota gerakan Pramuka yang sudah memasuki jenjang umur 16 sampai 20 tahun. 
Tingkatan dalam Pramuka Penegak 
Ada beberapa tingkatan dalam Penegak yaitu : 
• Penegak bantara 
• Penegak laksana 
• penegak 
dimana tingkatan tersebut penegak laksana ialah tingkatan tertinggi dalam Golongan Penegak. 
Satuan 
Satuan terkecil Pramuka Penegak disebut Sangga yang terdiri atas 7 sampai 10 orang Penegak. Sangga dipimpin salah seorang Penegak yang disebut Pimpinan Sangga (Pinsang). Setiap 4 Sangga dihimpun dalam sebuah Ambalan, yang dipimpin Pradana. 
Didalam Ambalan terdapat struktur organisasi yang lengkap misal : Kerani (juru tulis), Juang (Juru Uang), Juru Adat atau Pemangku Adat dan Anggota. Setiap Ambalan mempunyai nama yang bermacam-macam, bisa nama pahlawan, tokoh pewayangan dan lain sebagainya. Contohnya adalah nama Ambalan SMA Negeri 1 Purwokerto adalah "Pandawa" (Ambalan Putra) dan "Srikandi" (Ambalan Putri). 


Kode Kehormatan 
Kode Kehormatan untuk Pramuka Penegak terdiri atas Satya(janji) dan Ketentuan Moral (Dharma) 
Janji Pramuka Penegak disebut Trisatya. Bunyi Trisatya Pramuka Penegak berbeda dengan Trisatya Penggalang. Berikut bunyi Trisatya Penegak: 
TRISATYA 
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan negara kesatuan Republik Indonesia, menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat, menepati Dasa Darma. 
Ketentuan Moral Pramuka penegak disebut Dasa Dharma. Berikut isi Dasa Dharma Penegak: 
DASA DHARMA 
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 
2. Cinta alam dan kasih sayang kepada manusia 
3. Patriot yang sopan dan ksatria 
4. rela menolong dan tabah 
5. patuh dan suka bermusyawarah 
6. Rajin, trampil dan gembira 
7. Hemat cermat dan bersahaja 
8. Disiplin, berani dan setia 
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya 
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan 


Kegiatan-kegiatan Penegak 
Kegiatan Pramuka Penegak adalah perwujudan dari sumpah di atas. Berikut ini acara-acara pertemuan Penegak: 
• Lompat Tali (Kegiatan ini dilaksanakan di masing-masing Ambalan) 
• Pelantikan penegak, Penegak Bantara & Laksana 
• Gladian Pimpinan Sangga (DIANPINSA) 
• Raimuna (Rover Moot) 
• Perkemahan Wirakarya (Community Development Camp) 
• Perkemahan Bhakti (sama dengan Perkemahan Wirakarya tetapi merupakan acara Satuan Karya) 
Jamboree On The Air (JOTA) dan Jamboree On The Internet (JOTI) 
Lain-lain 
• Bentuk barisan upacara Pramuka penegak adalah Perlombaan dimana Pinsa berada disamping kanan barisan dan anggotanya berbaris seperti umumnya(berbanjar) 
• Pramuka Penegak selain aktif di Ambalannya masing-masing juga dapat bergabung dalam Satuan Karya Pramuka (Saka) semisal Saka Bhayangkara (diselenggarakan oleh Polri), Saka Wanabhakti (diselenggarakan oleh Perhutani) dan lainnya. 


(sumber : id.wikipedia.org) 

Lambang Pramuka


Lambang gerakan pramuka adalah tanda pengenal tetap yang mengkiaskan cita-cita setiap anggota Gerakan Pramuka.

Lambang tersebut diciptakan oleh Bapak Soehardjo Admodipura, seorang pembina Pramuka yang aktif bekerja di lingkungan Departemen Pertanian dan kemudian digunakan sejak 16 Agustus 1961. Lambang ini ditetapkan dengan Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 06/KN/72 tahun 1972.

Bentuk dan Arti Kiasan
Bentuk lambang gerakan pramuka itu adalah Silhouette tunas kelapa. Arti kiasan lambang gerakan pramuka :

1.Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal, dan istilah cikal bakal di Indonesia berarti penduduk asli yang pertama, yang menurunkan generasi baru. Jadi lambang buah nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia.

2.Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka adalah seorang yang rohaniah dan jasmaniah sehat, kuat, dan ulet serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi pada tanah air dan bangsa Indonesia.

3.Nyiur dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam menyesuaikan diri dalam mesy dimana dia berada dan dalam keadaan bagaimanapun juga.

4.Nyiur tumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi di Indonesia. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus, yakni yang mulia dan jujur, dan dia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.

5.Akar nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam tanah. Jadi lambang itu mengkiaskan tekad dan keyakinan tiap pramuka yang berpegang pada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya.

6.Nyiur adalah pohon yang serba guna dari ujung atas hingga akarnya. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka adalah manusia yang berguna, dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada kepentingan tanah air, bangsa dan negara Republik Indonesia serta kepada umat manusia.

Penggunaan Lambang
Lambang gerakan pramuka dapat digunakan pada panji, bendera, papan nama kwartir dan satuan, tanda pengenal administrasi gerakan pramuka. Penggunaan tersebut dimaksudkan sebagai alat pendidikan untuk mengingatkan dan meningkatkan kegiatan gerakan pramuka sesuai dengan kiasan yang ada pada lambang gerakan pramuka tersebut.

(sumber : pramukanet.org)

Makna Seragam Pramuka


Kenapa Seragam Pramuka berwarna Coklat tua dan coklat muda, terus setangan lehernya berwarna Merah Putih?"kenapa seragam pramuka tidak warna biru?atau hijau?atau kuning? Atau warna yang lainnya, para pendahulu kita memilih warna - warna tersebut bukan tanpa maksud dan alasan, namun ada sebuah cerita yang mengandung makna dan menjadi cita2 yang ingin dibangun, agar seseorang yang mengenakan seragam pramuka ini menjadi seorang pandu yang memiliki pribadi kesatria, menjadi generasi muda penerus perjuangan bangsa dan setiap orang bangga mengenakannya. Coklat tua adalah warna tanah Indonesia.... Coklat muda adalah warna air yang mengaliri tanah-tanah Indonesia.... Dan Merah Putih adalah kibaran bendera Indonesia.... sehingga seorang pramuka digambarkan sebagai seorang pandu yang berpijak diatas tanah air Indonesia yang selalu siap sedia untuk 
membela dan mempertahankan agar sang Merah Putih tetap berkibar di bumi Nusantara.... 
warna coklat adalah warna pakaian yang juga digunakan para pejuang dimasa kemerdekaan, coklat adalah warna yang penuh kenangan betapa gigihnya para pendahulu kita erjuangkan kemerdekaan Indonesia...betapa banyak nyawa dan harta yang telah dikorbankan untuk mempertahankan kibaran bendera Merah Putih di bumi nusantara ini, begitu besarnya jasa mereka mewujudkan kemerdekaan Indonesia.... oleh karena itu, kita para pramuka yang mengenakan seragam ini harus selalu mengingat betapa besar perjuangan dan pengorbanan yang telah diberikan para pejuang bangsa,dan senantiasa memberikan penghormatan 
pada jasa2 mereka dengan terus berlatih membina diri kita menjadi pribadi yang tangguh bermoral utama.....penuhi janjimu, Trisatya!... amalkan Dasa darma..agar kita mrnjadi generasi penerus bangsa yang utama....pertahankan Merah putih untuk terus berkibar di bumi 
Indonesia tercinta ini 
Kemudian dari mulai perbedaan bentuk antara pakaian yang digunakan siaga, penggalang, 
penegak dan anggota dewasa, kemudian atribut2 yang melengkapinya, tentu saja dengan menjelaskan semua kiasan dan maknanya, seperti kenapa TKU pada siaga diilustrasikan sebagai manggar (bunga kelapa) kuncup, sedangkan pada penggalang dilustrasikan sebagai manggar mekar, kemudian penegak bergambar cikal berwarna kuning yang bersebelahan dengan dasar hijau dan ada satu bintang diatasnya sedangkan pandega kenapa dasarnya berwarna coklat.... dan lain sebagainya - dan lain sebagainya, Sebuah semangat nasionalisme telah ditanamkan sang Pembina dari selembar kain yang semula tidak bermakna yang setelah dijahit dan dilengkapi atributnya bernama seragam pramuka 


(sumber : pramukanet.org) 

Prinsip Dasar dan Metodik Kepramukaan


Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan merupakan prinsip yang digunakan dalam pendidikan kepramukaan, yang membedakannya dengan gerakan pendidikan lainnya.

Baden-Powell sebagai penemu pendidikan kepramukaan telah menyusun prinsip-Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan dan menggunakannya untuk membina generasi muda melalui pendidikan kepramukaan. Beberapa prinsip itu didasarkan pada kegiatan anak atau remaja sehari-hari.

Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan itu harus diterapkan secara menyeluruh. Bila sebagian dari prinsip itu dihilangkan, maka organisasi itu bukan lagi gerakan pendidikan kepramukaan.

Dalam Anggaran dasar Gerakan Pramuka dinyatakan bahwa Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan ialah :
Prinsip Dasar
1. Prinsip Dasar Kepramukaan adalah :
1. iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2. peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya;
3. peduli terhadap diri pribadinya;
4. taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.

2. Prinsip Dasar Kepramukaan sebagai norma hidup seorang anggota Gerakan Pramuka, ditanamkan dan ditumbuhkembangkan melalui proses penghayatan oleh dan untuk diri pribadinya, bagi pesertadidik dibantu oleh pembina, sehingga pelaksanaan dan pengamalannya dilakukan dengan penuh kesadaran, kemandirian, kepedulian, tanggungjawab serta keterikatan moral, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat.

3. Menerima secara sukarela Prinsip Dasar Kepramukaan adalah hakekat pramuka, baik sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, makhluk sosial, maupun individu yang menyadari bahwa diri pribadinya :
- mentaati perintah Tuhan Yang Maha Esa dan beribadah sesuai tata-cara dari agama yang dipeluknya serta menjalankan segala perintahNya dan menjauhi laranganNya.
- mengakui bahwa manusia tidak hidup sendiri, melainkan hidup bersama dengan mahkluk lain yang juga diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa, khususnya sesama manusia yang telah diberi derajat yang lebih mulia dari mahkluk lainnya. Dalam kehidupan bersama didasari oleh prinsip peri kemanusiaan yang adil dan beradab.
- diberi tempat untuk hidup dan berkembang oleh Tuhan Yang Maha Esa di bumi yang berunsurkan tanah, air dan udara yang merupakan tempat bagi manusia untuk hidup bersama, berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan rukun dan damai.
- memiliki kewajiban untuk menjaga dan melestarikan lingkungan sosial serta memperkokoh persatuan, menerima kebhinnekaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
- memerlukan lingkungan hidup yang bersih dan sehat agar dapat menunjang/ memberikan kenyamanan dan kesejahteraan hidupnya. Karena itu manusia wajib peduli terhadap lingkungan hidupnya dengan cara menjaga, memelihara dan menciptakan lingkungan hidup yang baik.

Metode Kepramukaan
1. Metode Kepramukaan merupakan cara belajar progresif melalui :
- pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
- belajar sambil melakukan;
- sistem berkelompok;
- kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani pesertadidik;
- kegiatan di alam terbuka;
- sistem tanda kecakapan;
- sistem satuan terpisah untuk putera dan untuk puteri;
- sistem among.

2. Metode Kepramukaan pada hakekatnya tidak dapat dilepaskan dari Prinsip Dasar Kepramukaan. Keterkaitan itu terletak pada pelaksanaan Kode Kehormatan.

3. Metode Kepramukaan sebagai suatu sistem, terdiri atas unsur-unsur yang merupakan subsistem terpadu dan terkait, yang tiap unsurnya mempunyai fungsi pendidikan yang spesifik dan saling memperkuat serta menunjang tercapainya tujuan.

(sumber : pramukapmr.wordpress.com)

Tujuan dan Tugas Pokok Gerakan Pramuka



Tujuan Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka bertujuan mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia dengan prinsip-Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia, agar supaya :

1. Menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur serta :
1. tinggi mental - moral - budi pekerti dan kuat keyakinan beragamanya.
2. tinggi kecerdasan dan keterampilannya.
3. kuat dan sehat fisiknya.

2. Menjadi warga negara Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia; sehingga menjadi angota masyarakat yang baik dan berguna, yang sanggup dan mampu menyelanggarakan pembangunan bangsa dan negara.

Tujuan tersebut merupakan cita-cita Gerakan Pramuka. Karena itu semua kegiatan yang dilakukan oleh semua unsur dalam Gerakan Pramuka harus mengarah pada pencapain tujuan tersebut.

Tugas Pokok

1. Tugas pokok Gerakan Pramuka adalah menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi anak dan pemuda Indonesia, menuju ke tujuan Gerakan Pramuka, sehingga dapat membentuk tenaga kader pembangunan yang berjiwa Pancasila dan sanggup serta mampu menyelenggarakan pembangunan masyarakat, bangsa dan negara.

2. Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan tersebut Gerakan Pramuka selalu memperhatikan keadaan, kemampuan, kebutuhan dan minat peserta didiknya.

3. Gerakan Pramuka berkewajiban melaksanakan Eka Prasetya Pancakarsa. Karena kepramukaan bersifat nasional, maka gerak dan kegiatan Gerakan Pramuka disesuaikan dengan kepentingan nasional. Kepentingan nasional bangsa Indonesia ini tercantum dalam Garis Besar Haluan Negara, yang merupakan Ketetapan MPR. Gerakan Pramuka dalam iktu membantu pelaksanaan GBHN tersebut selalu mengikuti kebijakan Pemerintah dan segala peraturan perundang-undangannya.

4. Gerakan Pramuka hidup dan bergerak di tengah masyarakat dan berusaha membentuk tenaga kader pembangunan yang berguna bagi masyarakat. Karenanya Gerakan Pramuka harus memperhatikan pula keadaan, kemampuan, adat dan harapan masyarakat, termasuk orang tua Pramuka, sehingga Gerakan Pramuka terutama pada satuan-satuannya dapat menyiapkan tenaga Pramuka sesuai dengan apa yang diharapkan orang tua Pramuka dan masyarakat setempat.

5. Dalam pelaksanaan kegiatannya, Gerakan Pramuka menggunakan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan, sistim among dan berbagai metoda penyajian lainnya. Para Pramuka mendapat pembinaan dalam satuan-gerak sesuai dengan usia dan bidang kegiatannya dengan memgikuti ketentuan pada Syarat Kecakapan Umum, Syarat Lecakapan Khusus dan Syarat Pramuka Garuda.

6. Sasaran yang ingin dicapai dengan pendidikan kepramukaan itu ialah :
1. kuat keyakinan beragamanya.
2. tinggi mental dan moralnya, serta berjiwa Pancasila.
3. sehat, segar dan kuat jasmaninya.
4. cerdas, segar dan kuat jasmaninya.
5. berpengetahuan luas dan dalam.
6. berjiwa kepemimpinandan patriot.
7. berkesadaran nasional dan peka terhadap perubahan lingkungan.
8. berpengalaman banyak.

(sumber : pramukapmr.wordpress.com)

Pramuka Siaga

Siaga adalah sebutan bagi anggota Pramuka yang berumur 7-10 tahun. Disebut Pramuka Siaga karena sesuai dengan kiasan masa perjuangan bangsa Indonesia, yaitu ketika rakyat Indonesia meyiagakan dirinya untuk mencapai kemerdekaan dengan berdirinya Boedi Oetomo pada tahun 1908 sebagai tonggak awal perjuangan bangsa Indonesia. 
Kode kehormatan 
Kode Kehormatan bagi Pramuka Siaga ada dua, yang pertama disebut Dwi Satya (janji Pramuka Siaga), dan yang kedua disebut Dwi Darma (ketentuan moral Pramuka Siaga). Adapun isinya adalah: 
DWI SATYA 
Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh 
• menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Indonesia, dan mengikuti tata krama keluarga 
• setiap hari berbuat kebajikan 
DWI DARMA 
1. Siaga berbakti kepada ayah dan ibundanya 
2. Siaga berani dan tidak putus asa 
Dua Kode Kehormatan yang disebutkan di atas adalah standar moral bagi seorang Pramuka Siaga dalam bertingkah laku di masyarakat. Jadi kalau ada seorang anggota Pramuka Siaga yang tingkah lakunya tidak sesuai dengan standar moral ini, dia belum bisa disebut Pramuka Siaga seutuhnya. 
Satuan 
Satuan terkecil dalam Pramuka Siaga disebut Barung setiap 4 Barung dihimpun dalam sebuah Perindukan. Barung diberi nama dengan warna semisal, Barung Merah, barung Hijau dll. Sebuah Barung beranggotakan paling banyak 10 orang Pramuka Siaga dan dipimpin oleh seorang Pemimpin Barung (Pinrung) yang dipilih oleh Barung itu sendiri. Masing-masing Ketua Barung ini nanti akan memilih satu orang dari mereka yang akan menjadi Pemimpin Barung Utama yang disebut Sulung. Sebuah Perindukan terdiri dari beberapa Barung yang akan dipimpin oleh Sulung itu tadi. 
Syarat Kecakapan 
Syarat Kecakapan Umum 
Syarat Kecakapan Umum (SKU) adalah syarat wajib yang harus dipenuhi oleh seorang Pramuka Siaga untuk mendapatkan Tanda Kecakapan Umum (TKU). TKU dalam Pramuka Siaga ada tiga tingkat, yaitu: 
1. Mula 
2. Bantu 
3. Tata 
TKU dapat dikenakan pada lengan baju sebelah kiri dibawah tanda barung. TKU untuk Siaga berbentuk sebuah janur (ini juga diambil dari kebiasaan para pahlawan dulu untuk menandakan pangkat seseorang). 
Syarat Kecakapan Khusus 
Syarat Kecakapan Khusus (SKK) adalah syarat wajib yang harus dipenuhi oleh seorang Pramuka Siaga untuk mendapatkan Tanda Kecakapan Khusus (TKK). Khusus TKK tingkat Pramuka Siaga berbentuk segitiga sama sisi dengan panjang masing-masing sisi 3 cm dan tingginya 2 cm. TKK dapat dipasang di lengan baju sebelah kanan membentuk setengah lingkaran di sekeliling tanda Kwarda dengan puncak menghadap ke bawah. 
Lain-lain 
• Pembina Pramuka Siaga putra dipanggil Yanda dan Pembina Siaga Pramuka putri dipanggil Bunda. 
• Pembantu Pembina Pramuka Siaga putra dipanggil Pakcik dan Pembantu Pembina Pramuka putri dipanggil Bucik. 
• Bentuk barisan dalam Upacara Siaga adalah lingkaran dengan Pembina berada di tengah lingkaran. Ini mengandung filosofi bahwa cara pandang Pramuka Siaga yang masih terfokus pada satu titik. 
• Kegiatan untuk Siaga salah satunya adalah Pesta Siaga yang berupa Perkemahan satu hari tanpa menginap. 


(sumber : id.wikipedia.org) 

Sepatah Dua Kata


Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Salam Pramuka, 

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang atas berkat rahmat dan hidayah-Nya kami bisa meluncurkan blog ini di Internet. Blog ini bertujuan untuk memperkenalkan Prampala (Pramuka Pencinta Alam) sebagai wadah pendidikan dengan memanfaatkan media teknologi internet.
Dengan adanya blog ini, kami berharap Prampla dapat lebih dikenal di kalangan yang lebih luas. Selain itu melalui blog Prampala ini juga, kami berharap dapat memberi kemudahan bagi para teman untuk mengakses informasi mengenai kegiatan Prampala dengan cepat, efisien dan online 24 jam.
Akhir kata, kami berharap blog ini dapat memberikan manfaat positif bagi siapa saja yang mengunjungi bolg kami ini, terima kasih.

Ka Setiawan